Minggu, 09 Oktober 2011

Phytagoras (Matematika)

Phytagoras lahir pada tahun 570 SM, di pulau Samos, di daerah Ionia. Phytagoras adalah seorang Matematikawan dan filusuf Yunani yang paling terkenal melalui teoremanya. Dikenal sebagai Bapak Bilangan, dan memberikan sumbangan penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaannya pada akhir abad ke6 SM. Khidupan dan ajarannya tidak begitu jelas akibat banyaknya legenda dan kisah kisah buatan mengenai dirinya. Dalam tradisi Yunani, diceritakan bahwa ia banyak melakukan perjalanan, diantaranya ke Mesir. Pejalanan Phytagoras ke Mesir merupakan salah satu bentuk usahanya untuk berguru, menimba ilmu, pada imam imam di Mesir. Kono, karena kecerdasannya yang luar biasa, para imam yang dikunjunginya merasa tidak sanggup untuk menerima Phytagoras sebagai murid. Namun, pada akhirnya beliau diterima sebagai murid olehpara imam di Thebe. Disini beliau belajar berbagai macam mister. Selain itu, Phytagoras juga berguru kepada imam-imam di Caldei untuk belajar Astronomi, pada imam Phonesiauntuk belajar logistik dan geometri, pada para Magi untuk belajar ritus-ritus misti, dan dalam perjumpaannya dengan Zarathustra, beliau belajar teori perlawanan.


Selapas berkelana untuk mencari ilmu, Phytagoras kembali ke Samos dan meneruskan pencarian filsafatnya serta menjadi guru untuk anak Polycartes, penguasa tiran di Samos. Kira-kira pada tahun 530, karena tidak setuju dengan pemerintahan Tirannos Polycartes, beliau berpindah ke kota Kroton di Italia Selatan. Di kota ini, Phytagoras mendirikan sebuah tarekat beragama yang kemudia dikenal dengan Kaum Phytagorean. Kaum Phytagorean sangat berjasa dalam meneruskan pemikiran Phytagoras. Semboyan mereka yang terkenal adalah Authos epha, ipse dixit dia sendiri yang telah mengatakan demikian. Kaum ini berorganisir menurut aturan-aturan hidup bersam, dan setiap orang wajib mentaatinya. Mereka menganggap filsafat dan ilmu pengetahuan sebagai jalan hidup, sarana supaya setiap orang menjadi tahir, sehingga luput dari perpindahan jiwa terus-menerus.

Pemikiran Phytagoras percaya bahwa angka bukan unsur seperti udara dan air yang banya dipercaya sebagai unsur semua benda. Angka bukan anasir alam. Pada dasarnya kaum Phytagorean mengganggap bahwa pandangan Anaximandros tentang to Apeiron dekat juga dengan pandangan Phytagoras. To Apeiron melepaskan unsur unsur berlawanan agar terjadi keseimbangan atau keadilan. Pandangan Phytagoras mengungkapkan bahwa harmoni terjadi berkat angka. Bila segala hal adalah angka , maka hal ini tidak saja berarti bahwa segalanya bisa dihitung, dinilai dan diukur dengan angka dalam hubungan yang proporsional dan teratur, melainkan berkat angka-angka itu segal sesuatu menjadi harmonis dan seimbang. Dengan kata lain tata tertib melalui angka-angka. Salah satu peninggalan Phytagoras yang terkenal adalah Teorema Phytagoras, yang menyatakan kuadrat hipotenusa dari suatu segitiga siku -siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Walaupun fakta didalam teorema ini telah banyak diketahui sebelum lahirnya Phytagoras, namun teorema ini dikreditkan kepada Phytagoras karena beliaulah yang pertama membuktikan pengamatan ini secara matematis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar